Inilah 7 Jalan TOL Baru yang akan dioperasikan bulan ini
WartaPagi.id - Sebanyak tujuh ruas jalan tol diharapkan segera beroperasi pada bulan Mei 2018. Ketujuh ruas jalan tol tersebut sebagian besar adalah ruas-ruas yang sebelumnya gagal dioperasikan pada tahun lalu dan baru bisa beroperasi pada bulan ini.
Panjang total ruas tol yang dioperasikan mencapai 101,5 kilometer (km). Jika ditambahkan dengan panjang ruas tol yang sudah dioperasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal memimpin, maka total panjang jalan tol yang sudah dioperasikan akan mencapai 499,05 km.
Kementerian PUPR sendiri menargetkan panjang jalan tol yang beroperasi untuk tahun ini saja sepanjang 615 km. Panjang jalan bebas hambatan tersebut akan mengakumulasi realisasi pembangunan jalan tol di pemerintahan Presiden Jokowi menjadi 1.183 km pada akhir tahun 2018 nanti.
Lihat juga : Inilah 68 Proyek Strategis Jokowi yang rampung 2019 dengan nilai 260 Triliun
Jalan tol yang akan beroperasi tahun ini akan didominasi oleh tol-tol Trans Jawa yang juga ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sebelum beroperasi, tujuh ruas tol yang akan beroperasi dilakukan uji laik fungsi oleh tim evaluasi terlebih dahulu.
Tujuh ruas tol yang akan dievaluasi meliputi ruas Tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen (36 km), Tol Bogor Ring Road Seksi 2B Kedung Badak-Simpang Yasmin (2 km) dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan (10,75 km).
Kemudian Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan (6,6 km), Akses Dryport Cikarang Tol Jakarta-Cikampek (3,5 km), Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka (37 km) dan Tol Pemalang-Batang Seksi Sewaka-SS Pemalang (5,2 km).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, proses evaluasi dilakukan oleh Tim Laik Fungsi yang terbagi atas tiga sub tim.
Sub tim I akan mengevaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, sub tim II mengevaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap, serta sub tim III mengevaluasi aspek administrasi dan operasi.
Baca juga : Inilah cara Pemerintah membangun jalan tanpa bebani APBN
Adapun laporan mengenai rencana evaluasi laik fungsi sudah disampaikan pada akhir April lalu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Untuk ruas tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun Sragen, Tol Bogor Ring Road Seksi 2B dan Jalan Tol MKTT Seksi 1, dan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 penyelesaian pekerjaan berupa finishing yang ditargetkan selesai pada minggu pertama hingga minggu kedua Mei 2018.
Sementara untuk Akses Dryport Cikarang dalam tahap penyelesaian perbaikan permukaan perkerasan dan kelengkapan peralatan transaksi tol yang akan selesai pada akhir Mei 2018.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip detikFinance, tarif tol Solo-Ngawi seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen sepanjang 36 kilometer (km), diperkirakan mencapai Rp 36.000 dengan tarif dasar sebesar Rp 1.000/km.
Tarif ini turun Rp 300 dari sebelumnya yang sebesar 1.300/km seiring dengan kebijakan harmonisasi tarif tol-tol yang di atas Rp 1.000/km.
Selanjutnya tol Bogor Ring Road Seksi 2B Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2 km, diperkirakan sebesar Rp 1.200-1.300/km. Namun belum diketahui apakah tarif ini juga diturunkan oleh Kementerian PUPR mengingat keputusan Menteri PUPR untuk tarif nya belum terbit.
Baca juga : Inilah alasan Jokowi gencar membangun infrastruktur saat ini
Lalu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 km, dipatok sebesar Rp 981/km, sesuai dengan tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang sudah beroperasi pada seksi 2-6 pada tahun lalu.
Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka sepanjang 37 km dipatok Rp 1.140/km sesuai PPJT terakhir. Tol ini juga belum ditetapkan tarifnya menunggu keputusan Menteri PUPR.
Tol Pemalang-Batang seksi Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,2 km dipatok tarif Rp 1.100/km. Tol ini juga termasuk tol yang belum diketahui nasib nya mengenai rencana penurunan tarif dari pemerintah.
Sedangkan untuk tol Gempol-Pasuruan seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan (6,6 km) sebesar Rp 1.000/km, dan akses Dryport Cikarang Tol Jakarta-Cikampek (3,5 km) saat ini belum diketahui berapa tarifnya.
Sumber : detik.com
Kementerian PUPR sendiri menargetkan panjang jalan tol yang beroperasi untuk tahun ini saja sepanjang 615 km. Panjang jalan bebas hambatan tersebut akan mengakumulasi realisasi pembangunan jalan tol di pemerintahan Presiden Jokowi menjadi 1.183 km pada akhir tahun 2018 nanti.
Lihat juga : Inilah 68 Proyek Strategis Jokowi yang rampung 2019 dengan nilai 260 Triliun
Jalan tol yang akan beroperasi tahun ini akan didominasi oleh tol-tol Trans Jawa yang juga ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Sebelum beroperasi, tujuh ruas tol yang akan beroperasi dilakukan uji laik fungsi oleh tim evaluasi terlebih dahulu.
Tujuh ruas tol yang akan dievaluasi meliputi ruas Tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen (36 km), Tol Bogor Ring Road Seksi 2B Kedung Badak-Simpang Yasmin (2 km) dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) Seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan (10,75 km).
Kemudian Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan (6,6 km), Akses Dryport Cikarang Tol Jakarta-Cikampek (3,5 km), Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka (37 km) dan Tol Pemalang-Batang Seksi Sewaka-SS Pemalang (5,2 km).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, proses evaluasi dilakukan oleh Tim Laik Fungsi yang terbagi atas tiga sub tim.
Sub tim I akan mengevaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, sub tim II mengevaluasi aspek sarana jalan, jembatan dan bangunan pelengkap, serta sub tim III mengevaluasi aspek administrasi dan operasi.
Baca juga : Inilah cara Pemerintah membangun jalan tanpa bebani APBN
Adapun laporan mengenai rencana evaluasi laik fungsi sudah disampaikan pada akhir April lalu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Untuk ruas tol Solo-Ngawi Seksi Kartosuro-Simpang Susun Sragen, Tol Bogor Ring Road Seksi 2B dan Jalan Tol MKTT Seksi 1, dan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 2 penyelesaian pekerjaan berupa finishing yang ditargetkan selesai pada minggu pertama hingga minggu kedua Mei 2018.
Sementara untuk Akses Dryport Cikarang dalam tahap penyelesaian perbaikan permukaan perkerasan dan kelengkapan peralatan transaksi tol yang akan selesai pada akhir Mei 2018.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip detikFinance, tarif tol Solo-Ngawi seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen sepanjang 36 kilometer (km), diperkirakan mencapai Rp 36.000 dengan tarif dasar sebesar Rp 1.000/km.
Tarif ini turun Rp 300 dari sebelumnya yang sebesar 1.300/km seiring dengan kebijakan harmonisasi tarif tol-tol yang di atas Rp 1.000/km.
Selanjutnya tol Bogor Ring Road Seksi 2B Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2 km, diperkirakan sebesar Rp 1.200-1.300/km. Namun belum diketahui apakah tarif ini juga diturunkan oleh Kementerian PUPR mengingat keputusan Menteri PUPR untuk tarif nya belum terbit.
Baca juga : Inilah alasan Jokowi gencar membangun infrastruktur saat ini
Lalu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 km, dipatok sebesar Rp 981/km, sesuai dengan tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang sudah beroperasi pada seksi 2-6 pada tahun lalu.
Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka sepanjang 37 km dipatok Rp 1.140/km sesuai PPJT terakhir. Tol ini juga belum ditetapkan tarifnya menunggu keputusan Menteri PUPR.
Tol Pemalang-Batang seksi Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,2 km dipatok tarif Rp 1.100/km. Tol ini juga termasuk tol yang belum diketahui nasib nya mengenai rencana penurunan tarif dari pemerintah.
Sedangkan untuk tol Gempol-Pasuruan seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan (6,6 km) sebesar Rp 1.000/km, dan akses Dryport Cikarang Tol Jakarta-Cikampek (3,5 km) saat ini belum diketahui berapa tarifnya.
Sumber : detik.com